Analisis pada Model Circular of Income (Ekonomi Uang & Bank)
Nama
                   : Novita Febriani
Sudarmadi
Kelas
                    : 3EA09
Mata
Kuliah         : Ekonomi Uang dan Bank
Dosen
Pengampu : Prof. Dr. Ir, Budi Hermana, MM, QIP, AAIJ
Analisis dari berbagai perspektif pada
Model circular of income yang dapat digunakan untuk menganalisis dampak
musibah pandemi Covid19 terhadap perekonomian Indonesia, baik sektor rumah
tangga, bisnis, atau pemerintah. Serta analisis dampak pandemi tersebut pada
salah satu perspektif atau sudut pandang.
Dalam
menganalisis dampak pandemi, saya akan menjelaskan cara kerja model circular of income pada model ekonomi
tiga sektor terlebih dahulu, yaitu :
·   Pada sektor rumah tangga produksi
(RTP/Bisnis), menghasilkan produk atau melakukan penjualan berupa barang dan
jasa kepada konsumen. Kemudian memperoleh pendapatan atau penghasilan yang
dapat digunakan untuk modal, kegiatan konsumsi atau keperluan lainnya, dan sisanya
untuk membayar pajak ke pemerintah.
·  Pada sektor rumah tangga konsumen,
mengkonsumsi produk dengan melakukan pembelian atau menggunakan layanan berupa
jasa kepada sektor rumah tangga produksi atau bisnis. Sisa uang mereka
digunakan untuk membayar pajak ke pemerintah.
·    Pada sektor pemerintah, hasil penerimaan
pajak dari sektor bisnis dan rumah tangga digunakan untuk melakukan pembangunan
dan perbaikan sarana dan prasarana, serta memberikan tunjangan kesejahteraan
atau dana pensiun.
Dari
ketiga sektor yang telah dijelaskan di atas, dapat diketahui bahwa sektor
bisnis, rumah tangga, dan pemerintah saling berkaitan satu sama lain. Dan untuk
mencegah penurunan ekonomi yang semakin memburuk, maka pemerintah membuat
kebijakan dan masyarakat harus melaksanakan kebijakan – kebijakan tersebut.
Kebijakan
yang dipilih Indonesia untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 yaitu dengan mengurangi
mobilitas orang, menjaga jarak (social distancing), mengurangi kerumunan
orang, dan melakukan rapid test atau swab test. Perguruan tinggi juga telah
mengambil inisiatif, dengan menghentikan kuliah tatap muka dan diganti dengan
kuliah pembelajaran jarak jauh (pjj). Langkah ini diikuti sekolah dasar hingga
lanjutan. 
Dengan
kata lain masyarakat harus mengurangi aktivitas di luar rumah, seperti bekerja,
beribadah, melakukan kegiatan pembelajaran, melakukan kegiatan pembelian, atau
sekedar berkumpul, dan kegiatan lainnya yang biasanya dilakukan di luar rumah
atau bertemu dengan banyak orang.
Kebijakan
– kebijakan tersebut nyatanya berpengaruh terhadap sirkulasi pendapatan dan
pengeluaran perekonomian. Salah satunya pada model ekonomi tiga sektor, yaitu :
·      Sektor bisnis jika dilihat dari
skalanya, mulai dari informal, usaha kecil sampai besar. Akibat pandemi Covid-19
dan penerapan PSBB banyak pelaku bisnis mengalami krisis karena tingkat
pembelian menurun. Selain itu perubahan sistem produksi seperti kerja dari
rumah (work from home) mengharuskan
bisnis untuk lebih beradaptasi dengan penggunaan sistem teknologi ditambah
kewajiban untuk membayar pajak ke pemerintah. 
·      Sektor rumah tangga, mengalami penurunan
daya beli, dikarenakan masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas diluar rumah
seperti biasanya, mengharuskan sebagian besar masyarakat bekerja dari rumah (work from home) sehingga pengeluaran
listrik semakin meningkat, banyaknya konsumen yang mengalami penurunan
pendapatan, dan tingginya tingkat PHK. Hal ini juga menyebabkan penurunan kemampuan
membayar pajak.
·   Sektor pemerintah, akibat lemahnya
kegiatan usaha dan konsumsi rumah tangga. Berpotensi besar terhadap turunnya pendapatan
negara yang bersumber dari penerimaan perpajakan.
 
 
Komentar
Posting Komentar