Mengulik Industri Hiburan di Korea Selatan
Tidak
jauh berbeda dengan Indonesia, perekonomian Korea Selatan berkontraksi negatif
hingga 7 persen akibat krisis finansial 1997/98. Hal ini memaksa pemerintah
Korea Selatan untuk meminjam dana dari IMF sebesar USD 97 miliar. Sama halnya
seperti Indonesia pada saat krisis, terjadi lonjakan pengangguran saat itu.
Untuk memulihkan kondisi ekonomi Korea Selatan dan menyerap tenaga kerja,
Presiden Korea Selatan saat itu, Kim Dae-Jung, mendorong pengembangan sektor-sektor
industri baru.
Dua
sektor industri yang mendapat perhatian khusus oleh Kim Dae-Jung adalah sektor
teknologi informasi dan industri kreatif. Alasan dipilihnya teknologi informasi
adalah karena pengembangan di sektor ini akan berdampak positif kepada sektor-sektor
industri lainnya. Sedangkan dipilihnya sektor industri kreatif karena dapat
mendorong ekspor produk-produk industri kreatif seperti musik, film, serta
fashion sekaligus meningkatan citra Korea Selatan. 
Di
Korea Selatan, Korean Pop atau K-pop bukan sekadar musik atau hiburan. K-pop
adalah industri dan artis K-pop layaknya komoditas sehingga betul-betul jadi
perhatian pemerintah. Korea menyadari betul negaranya tidak kaya sumber daya
alam, seperti potensi minyak bumi, emas, batu bara yang bisa menopang
ekonominya. Sehingga, negeri ginseng ini akan melakukan apapun yang bisa
mendorong ekonominya, termasuk mendukung industri hiburan K-pop.
Untuk
mengembangkan sektor industri kreatif, Pemerintah Korea Selatan memberikan
dukungan secara berkelanjutan mulai dari suntikan modal, subsidi, hingga
insentif pajak. Tercatat pada tahun 2005, Pemerintah Korea Selatan menyuntikkan
modal investasi sebesar USD 1 miliar kepada industri musik Korea Selatan.
Pemerintah Korea Selatan juga akan kembali menyuntikkan dana sebesar USD 1
miliar di tahun 2013 untuk mendukung peningkatan ekspor K-pop. 
Masuknya industri hiburan korea selatan ke pasar internasional sebenarnya bukanlah hal baru. Kepopuleran industri hiburan negeri gingseng tersebut seiring dengan mendunianya lagu ‘Gangnam Style’ yang dinyanyikan PSY.
Pada
2012, lagu ‘Gangnam Style’ mencetak rekor sebagai vidio pertama yang ditonton
sebanyak satu milyar kali di Youtube, begitu juga pada 2014. Kejayaan industri
musik Korea Selatan pun berlanjut pada saat boyband Bangtan Boys (BTS) dan
Blackpink berhasil mendapat sertifikat emas dari Asosiasi Industri Rekaman
Amerika (Recording Industry Association of America/ RIAA). Alasannya, lagu
kedua kelompok musik itu berhasil melampaui 500 ribu penjualan digital.
Berikut
ini daftar 4 agency hiburan terkaya saat ini, dilihat berdasarkan Daftar
member, Kapitalisasi pasar, dan Media sosial.
1.    Big
Hit Entertainment
Sebelumnya selama
beberapa dekade terakhir, Posisi puncak agency KPop dipimpin oleh SM
Entertainment dan YG Entertainment. Namun sejak kemunculan Bit Hit
Entertainment, dan beberapa skandal yang menimpa YG pada 2018, Posisinya
digeser Big Hit, lalu JYP dan SM sekarang berjuang untuk mendapatkan tempat
kedua.
Perusahaan yang
dipimpin oleh Yoon Seok-jun ini sukses dan bangkit dari keterpurukan disebabkan
oleh hadirnya BTS. BTS adalah singkatan dari Bangtan Sonyeondan yang
diterjemahkan menjadi Bulletproof Boy Scouts. BTS telah menjual jutaan album,
dan video YouTube mereka adalah Video Kpop yang paling banyak ditonton di
Youtube.
Saat ini Artis asuhan
Big Hit antara lain, BTS, TXT, TOMORROW X TOGETHER.
Perkiraan Kapitalisasi
Pasar Big Hit mencapai USD1,8 Miliar, sedangkan Sosial media mereka di YouTube
memiliki 45,3 Juta subscriber, Facebook 9,7 Juta, Twitter 12,5 Juta, dan
Pengikut Instagram mencapai 22,1 Juta.
2. JYP Entertainment
JYP didirikan pada tahun 1997 oleh J.Y. Park, salah satu artis legendaris Korea tahun 90an. Perusahaan ini telah dikenal karena membuat karir legenda K-pop seperti Wonder Girls, Rain, dan Miss A.
YouTube mereka memiliki lebih dari 12
juta pelanggan. Anak asuhnya saat ini yang paling terkenal ialah TWICE, girl
band ini memiliki lebih dari 3,5 juta pengikut di Twitter dan Instagram. JYP
banyak berfokus pada Jepang. Twice menjadi Gril band paling diminati di Jepang.
JYP Entertainment memiliki Artis yakni,
2PM, TWICE, GOT7, DAY6, 15&, Stray Kids, JJ Project, Jus2, 3Racha, ITZY,
J.Y. Park, and Yubin.
Adapun Perkiraan Kapitalisasi Pasar JYP mencapai USD1 Miliar, sementara YouTubenya memiliki 18,4 Juta subscriber, Facebook 2,4 Juta, Twitter 3,9 Juta dan Instagram 3,8 Juta pengikut.
3.    SM
Entertainment
SM saat ini sedang berjuang melawan JYP
untuk posisi ke-2. berbeda dengan JYP SM justru fokus pada pasar Cina. Setelah
mendapatkan investasi dari Alibaba dan sekarang Tencent, popularitas mereka
semakin melejit di Cina. Bahkan 90% subscribed Youtubenya SM berasal bukan dari
Korea.
Kemitraan strategis mereka dengan
Tencent Music Entertainment akan membantu distribusi dan pemasaran SM
Entertainment di pasar musik Cina. SM bahkan menciptakan boyband yang berasal
dari Cina bernama WayV.
Penjualan platform musik dan video SM
telah tumbuh hampir 50% dari tahun lalu. Tayangan YouTube tahunan SM telah
mencapai hampir di bawah 8 miliar pada akhir 2018. Grup K-pop wanita top mereka
saat ini adalah Red Velvet yang sedang melakukan tur solo pertama mereka di
Amerika Serikat. Grup K-pop pria top mereka masih EXO dan Super Junior kedua
melakukan tur keliling Amerika Selatan. Bahkan SM berencana untuk membuat Girl’s
Generation versi Amerika serta NCT versi Eropa.
Perusahaan yang dipimpin oleh Lee
Soo-man ini memiliki Artis antara lain, SES, TVXQ, Generasi Gadis, Super
Junior, Shinee, f (x), EXO, Red Velvet, NCT, BoA, Kangta, J-Min, Minggu,
Taemin, Dana, Amber, Taeyeon, Luna, Victoria, Lay, Yoona, Yuri, Kunci, Onew,
Chen, U-Know, Sulli, Baekyun.
Adapun Perkiraan Kapitalisasi Pasar
mencapai Rp950 Juta, dan YouTube mereka telah meliki 24,4 Juta subscriber,
Pengikut Facebook 5,7 Juta, Twitter 8,1 Juta, dan Instagram 9,7 Juta.
4.    YG
Entertainment
Dalam beberapa dekade terakhir YG
Entertainment adalah agency yang tak terkalahkan di Industri Kpop. Namun
scandal yang menimpanya pada tahun 2018 meluluh lantahkan perusahaan ini.
Pada tahun 2016, LVMH menginvestasikan
USD80 ke YG Entertainment dan raksasa media sosial China Tencent dan perusahaan
tiket online Weiying Technology setuju untuk menginvestasikan USD 85 juta ke YG
Entertainment.
Weiying memiliki 8,2% YG dan Tencent
memiliki 4,5%. Mereka juga mendapat kemitraan / investasi besar dari Naver,
portal internet terbesar Korea Selatan sekitar USD90 juta setara 9% total saham
YG.
Kini mereka mencoba bangkit lewat
BlackPink, salah satu artis yang diasuh Hwang Bo Kyung. BlackPink di
gadang-gadang bakal membawa YG kembali menduduki posisi pertama di deretan
agency top Korea.
Adapun Artis yang di bawha naungan YG
Entertainment yakni:  Jinusean, Sechs Kies, Big Bang, Akdong Musician,
Winner, iKon, BLACKPINK, Treasure, Hi Suhyun, MOBB, Treasure, Magnum, Eun
Ji-won, G-Dragon, T.O.P., Taeyang, D-Lite, CL, Dara, Lee Hi, Yoon, Mino, Jinu,
Bobby, and Jennie.
Kini Perkiraan Kapitalisasi Pasar YG mencapai USD500 Juta, Subscriber YouTube mencapai 5,73 Juta, Pengikut Facebook: 3,7 Juta, Twitter: 5,7 Juta dan Instagram: 1,2 Juta.
Beberapa
kumpulan informasi diatas merupakan informasi yang saya ambil dari berbagai
artikel. Berikut link yang bisa anda kunjungi :
Rizky Sekar Afrisia, CNN Indonesia, di Balik
Industri Kreatif Korea yang Mendunia – 13 Desember 2015
Gerry Indradi, K-Pop: Cara Kreatif Korea Selatan
Membangun Industri Kreatif – 11 Maret 2018
Nefan Kristiono, Ini yang Bikin Industri Hiburan
Korea Menarik Minat Warga Internasional -11 Februari 2020
https://www.minews.id/news/ini-yang-bikin-industri-hiburan-korea-menarik-minat-warga-internasional
Anggio Nofian, 5 Agensi Kpop Terkaya di Korsel Tahun 2020 - 24 Juni 2020
https://goodmoney.id/5-agency-kpop-terkaya-di-korsel-tahun-2020/




 
 
Komentar
Posting Komentar