Makalah Ekonomi Koperasi (Evaluasi Keberhasilan Koperasi dari Sisi Anggota)
KOPERASI
EVALUASI
KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA
Disusun Oleh:
Novita Febriani
Sudarmadi (15218381)
3EA09
Mata Kuliah:
Ekonomi Koperasi
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
DOSEN : Bpk. SUDARYONO
2020 / 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt yang telah senantiasa memberikan rahmat dan
nikmat yang tiada terkira bagi saya. Sehingga dengan
nikmat dan rahmatNya saya mampu untuk
menyelesaikan makalah sebagai tugas individu dalam mata kuliah “Ekonomi Koperasi” yang di ampuh oleh Pak Sudaryono.
Terimakasih juga saya sampaikan kepada
Pak Sudaryono yang telah memberikan tugas tersebut sehingga saya menjadi semakin mengerti tentang mata kuliah “Ekonomi Koperasi”. Khususnya pada
materi “EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI
ANGGOTA”.
Saya selaku penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan masukan yang bersifat membangun untuk
makalah saya di masa yang akan datang.
Sekian dari saya semoga bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi semua orang umumnya.
                                                                                                        
 Tangerang,  14 Oktober 2020
                                                                                                           
                                                                                                      
                     Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR
ISI.............................................................................................ii
BAB I :
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah..................................................................................2
1.3
Tujuan....................................................................................................2
1.4
Manfaat..................................................................................................2
BAB II
: PEMBAHASAN
2.1 Efek-efek Ekonomis Koperasi...............................................................3
2.2 Efek Harga dan Efek Biaya...................................................................4
2.3 Analisis Hubungan Efek Ekonomis dengan Keberhasilan
Koperasi.....5
2.4 Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan.............................................5
2.5 Tolak Ukur Keberhasilan.......................................................................6
BAB III
: PENUTUP
3.1
Kesimpulan............................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang dewasa dapat menjadi anggota sebuah koperasi.
Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela. Terbuka artinya anggota
koperasi terbuka bagi siapa saja sesuai dengan jenis koperasinya. Keanggotaan
koperasi tidak membedakan suku, derajat maupun agama. Sukarela artinya
keanggotaan koperasi tidak atas paksaan. Setiap anggota mempunyai hak dan
kewajiban yang sama. Sesuai dengan pengertian koperasi bahwa koperasi merupakan
kegiatan ekonomi yang berasaskan kekeluargaan.
Maka tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Dengan adanya koperasi, anggota yang membutuhkan
kebutuhan pokok dapat membeli di koperasi dengan harga yang lebih murah.
Anggota yang membutuhkan pinjaman modal usaha dapat meminjam di koperasi.
Dengan demikian para anggota yang berpartisipasi di dalam koperasi dapat
terbebas dari rentenir yang meminjamkan uang dengan bunga sangat tinggi.
Partisipasi anggota merupakan faktor utama untuk menentukan
keberhasilan koperasi. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya
semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota. Dalam menentukan evaluasi
keberhasilannya, koperasi di tentukan oleh salah satu faktornya yaitu adanya
partisipasi anggota dan partisipasi dari anggota sangat berhubungan erat dengan
efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tersebut. Dalam
menentukan evaluasi keberhasilannya, koperasi tidak terlepas juga dari sisi
perusahaan atau badan usaha yang menyebabkan koperasi dapat berdiri. Kelahiran
koperasi di landasi oleh pikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan
kumpulan modal pada awalnya. Oleh karena itu koperasi juga tidak boleh terlepas
dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
1.2 Rumusan
Masalah
Agar permasalahan tidak meluas serta
dapat lebih terarah pada pokok permasalahan, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai berikut :
1.   
Apa efek-efek ekonomis dari koperasi ?
2.   
Apa itu efek harga dan efek biaya ?
3.   
Bagaimana analisis hubungan efek ekonomis dengan
keberhasilan koperasi ?
4.   
Bagaimana penyajian dan analisis neraca pelayanan ?
5.   
Apa tolak ukur keberhasilannya ?
1.3 Tujuan
penulis
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penulisan ini adalah :
1.   
Untuk mengetahui efek-efek ekonomi koperasi
2.   
Untuk mengetahui penjelasan tentang efek harga dan
efek biaya
3.   
Untuk mengetahui analisis hubungan efek ekonomis
dengan keberhasilan koperasi
4.   
Untuk mengetahui penyajian dan analisis neraca
pelayanan
5.   
Untuk mengetahui tolak ukur keberhasilannya
1.4 Manfaat
penulisan
Makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Ekonomi Koperasi. Diharapkan makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Manfaat
yang dapat diperoleh yaitu memberikan wawasan tentang efek-efek dari ekonomi
koperasi, harga dan biaya, analisis hubungannya, penyajian dan analisis neraca
pelayanan, serta tolak ukur keberhasilan dari sisi anggotanya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Efek-efek Ekonomis Koperasi
Salah satu hubungan
penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang
kedudukannya sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Motivasi ekonomi
anggota sebagai pemilik akan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah
diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai
pengguna akan mempersoalan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang dan jasa,
menguntungkan atau tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual atau
pembeli di luar koperasi.
Pada dasarnya anggota
akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi:
·     
Jika kegiatan
tersebut sesuai dengan kebutuhan
·     
Jika pelayanan
tersebut ditawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih
menguntungkan dibanding yang diperolehnya dari pihak-pihak lain di luar
koperasi.
Berhasilnya
suatu koperasi jika dilihat dari sisi anggota, antara lain yaitu dengan
partisipasi anggota tersebut di dalam koperasi, partisipasi anggota dapat
dipandang dari beberapa hal antara lain :
1.      Partisipasi dipandang dari sifatnya
Jika dipandang dari
segi sifatnya, partisipasi dapat berupa, partisipasi yang dipaksakan (forced)
dan partisipasi sukarela (foluntary). Jika tidak dipaksa oleh situasi dan
kondisi, partisipasi yang dipaksakan (forced) tidak sesuai dengan prinsip
koperasi keanggotaan terbuka dan sukarela serta manajemen demokratis.
Partisipasi yang sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat sukarela
(foluntary).
2.      Partisipasi dipandang dari bentuknya
Dipandang dari sifat
keformalannya, partisipasi dapat bersifat formal (formal participation) dan
dapat pula bersifat informal (informal participation). Pada koperasi kedua
bentuk partisipasi ini bisa dilaksanakan secara bersama-sama.
3.      Partisipasi dipandang dari pelaksanaannya
Dipandang dari segi
pelaksanaannya, partisipasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak
langsung. Pada koperasi partisipasi langsung dan tidak langsung dapat
dilaksanakan secara bersama-sama tergantung pada situasi dan kondisi serta
aturan yang berlaku.
Partisipasi langsung
dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli atau menjual
kepada koperasi), memberikan saran-saran atau informasi dalam rapat-rapat,
memberikan kontribusi modal, memilih pengurus, dan lain-lain. Partisipasi tidak
langsung terjadi apabila jumlah anggota terlampau banyak, anggota tersebar di
wilayah kerja koperasi yang terintegrasi, sehingga diperlukan
perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya.
4.      Partisipasi dipandang dari segi kepentingannya
Dipandang dari segi
kepentingannya partisipasi dalam koperasi dapat berupa partisipasi kontributis
(contributif participation) dan partisipasi intensif (incentif participation).
Kedua jenis partisipasi ini timbul sebagai akibat dari peran ganda anggota
sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.
2.2
Efek Harga dan Efek Biaya
Partisipasi anggota
menentukan keberhasilan koperasi.Sedangkan tingkat partisipasi anggota
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu besarnya nilai manfaat pelayanan
koperasi secara utilitarian maupun normatif. Motivasi utilitarian sejalan
dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah insentif
berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya
pengurangan biaya dan atau diperolehnya harga yang menguntungkan serta
penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk
barang.
Bila dilihat dari
peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan, maka setiap harga yang
ditetapkan koperasi harus dibedakan antara harga untuk anggota dengan harga
untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih tajam
dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.
2.3 Analisis Hubungan Efek Ekonomis dengan Keberhasilan Koperasi
Dalam badan usaha
koperasi, laba bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan
aspek pelayanan (benefit oriented).Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba
bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi
anggota dengan kopersinya.Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya
semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.
Keberhasilan koperasi
ditentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi
anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat
yang didapat oleh anggota tersebut.
2.4
Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
Disebabkan oleh
perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi,
terutama tantangan-tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota
harus secara kontinue di sesuaikan.
Ada dua faktor utama
yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya, yaitu:
1.   
Adanya tekanan
persaingan dari anggota lain (terutama organisasi non koperasi)
2.   
Perubahan kebutuhan
manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini
akan menentukan kebutuhan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi
produk-produk yang ditawarkan koperasi.
Bila koperasi mampu
memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari
pada pesaingnya, maka tingkat partisipasi anggota terhadap koperasinya akan
meningkat. Untuk meningkatkan peayanan, koperasi membutuhkan
informasi-informasi yang datang terutama dari anggota koperasi.
2.5 Tolak Ukur Keberhasilan
Sebagai negara yang mempunyai tingkat
kepadatan penduduk yang tinggi, tentu saja menjadikan Indonesia sebagai negara
dengan jumlah koperasi terbanyak. Indonesia tercatat memiliki kurang lebih 188
ribu koperasi dalam berbagai skala, dan dalam berbagai tingkat “kesehatannya”.
Menurut artikel yang saya baca, pada tahun 2011 kemarin Indonesia memasuki
peringkat 3 besar dalam jumlah koperasi. Tapi dalam segi skala usaha, koperasi
di Indonesia belum sanggup memasuki peringkat 300 besar koperasi di dunia.
Padahal sebagian besar dari peringkat tersebut, diraih oleh koperasi-koperasi
yang ada di negara berkembang.
Indonesia memiliki koperasi
besar yang ditargetkan akan masuk dalam 300 besar koperasi di dunia. Namun
dilihat dari kualitas kesehatan koperasinya, saya rasa harus lebih banyak lagi
yang diperbaiki. Peringkat tersebut bukan lah peringkat main-main, koperasi
yang terdaftar dalam peringkat tersebut adalah koperasi yang telah sukses
melaksanakan peran serta tugasnya, dan memiliki kualitas yang bagus.
Bagus atau tidaknya
kualitas koperasi, dapat diihat dari kinerja para anggota koperasi dan peran
pemerintah dalam ikut serta memajukan koperasi. Menurut M.G. Suwarni Dosen FE
Universitas Janabadra Yogyakarta, tolak ukur keberhasilan suatu koperasi dibagi
menjadi 3 jenis. Pertama keberhasilan koperasi sebagai badan usaha, kedua
keberhasilan koperasi sebagai gerakan ekonomi, dan yang ketiga keberhasilan
ekonomi sebagai sistem ekonomi
Sedangkan sehat atau
tidaknya suatu koperasi dilihat dari berbagai segi. Kesehatan organisasinya,
kesehatan mentalnya, dan kesehatan usahanya. Kesehatan organisasi dilihat dari
rapat anggota dan badan pengurus yang optimal, kesehatan mental dilihat dari
tanggung jawab para anggota dan badan pengurus, sedangkan kesehatan usahanya
dilihat dari pengelolaan koperasi yang berlandaskan azas serta prinsip-prinsip
dasar koperasi.
Untuk menjadikan salah satu
koperasi di Indonesia lebih dikenal di dunia, dibutuhkan kerja keras lagi baik
itu dari masyarakat dan pemerintah. Masyarakat Indonesia nampaknya masih belum
memerikan simpati yang besar terhadap kemajuan koperasi Indonesia. Mungkin ini
juga disebabkan karena koperasi-koperasi yang ada tidak berjalan semestinya.
Jika para pengurus koperasi lebih bertanggung jawab lagi dalam memajukan
koperasi, secara otomatis koperasi akan mendapat perhatian lebih dari
masyarakat, dan diharapkan pemerintah pun dapat memberikan dukungan yang baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan utama koperasi adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa koperasi memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika banyak
orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka ekonomi masyarakat pun
akan kuat. Oleh karena itu tak heran jika koperasi disebut sebagai tiang utama
perekonomian di Indonesia. Evaluasi keberhasilan koperasi ini tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi badan usaha yang menjalankannya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
DAFTAR
PUSTAKA
Hasbi Adam. 2015. Contoh Makalah Evaluasi
Keberhasilan Koperasi. http://contoh-tulisan.blogspot.com/2015/01/contoh-makalah-evaluasi-keberhasilan.html.
23 Januari 2015.
Vermita. 2017. Evaluasi Keberhasilan Koperasi
dilihat dari Sisi Anggota. https://marikitacariilmu.blogspot.com/2017/01/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat.html.
Januari 2017.

 
Komentar
Posting Komentar